• Breaking News

    Senin, 19 September 2016

    Pesepeda Iran Meninggal, Paralimpiade Rio Bersatu Dalam Duka

    Pesepeda Iran Meninggal

    Seorang pesepeda Iran tewas setelah mengalami kecelakaan dalam pertandingan di Paralimpiade Rio.
    Paralimpiade Rio 2016 ditutup dalam upacara meriah di Stadion Maracana yang dijejali penonton Minggu (18/9) malam.

    Musik, tarian dan kembang api memeriahkan stadion ikonik itu sebelum persembahan kepada pembalap sepeda Iran Bahman Golbarnezhad, yang meninggal sehari sebelumnya.

    Sir Philip Craven, presiden Komite Paralimpiade Internasional, mengatakan gerakan itu 'bersatu dalam bela sungkawa.'

    Craven memuji keberhasilan penyelenggaraan Paralimpiade Rio yang disebutnya "sangat unik Brasil dan menakjubkan."

    Komite International Paralimpiade IPC mengatakan Bahman Golbarnezhad, 48 tahun, mengalami gagal jantung setelah insiden yang terjadi di sebuah lintasan "jalur di pengunungan".

    "Ambulans kemudian menuju ke rumah sakit terdekat yaitu Unimed Rio Hospital di Barra di mana dia meninggal tak lama setelah tiba di sana," jelas pernyataan komite.

    Golbarnezhad juga bertanding dalam Paralimpiade di London 2012.

    Sebuah investigasi untuk mengetahui penyebab kecelakaan itu telah dilakukan.

    "Kami tengah mengumpulkan informasi sebanyak mungkin yang kami bisa dan secepat mungkin - itu seharusnya membutuhkan waktu beberapa hari," kata Piers Jones, direktur olahraga organisasi yang menaungi olahraga sepeda UCI.

    Image caption Komite Paralimpiade Iran meyebutkan Bahman Golbarnezhad merupakan pesepeda terbaik Iran.

    Bendera Iran diturunkan setegah tiang di kampung atlet Paralimpiade dan waktu mengheningkan cipta akan dilakukan pada upacara penutupan Minggu ini.

    Masoud Ashrafi, sekjen Komite Nasional Paralimpiade Iran, mengatakan telah meminta jenazah Golbarnezhad untuk diterbangkan ke Iran pada Minggu (18/09). Komite juga meminta laporan lengkap mengenai insiden tersebut dari IPC.

    Dia menambahkan:"Dia telah bersepeda selama 12 tahun dan dia merupakan pesepeda terbaik kami. Dia telah menikah dan memiliki seorang Istri dan seorang anak.

    "Dia merupakan pria yang baik yang peduli pada keluarga. Dia mencintai keluarganya."

    Kematian Golbarnezhad akibat insiden yang fatal dalam kompetisi merupakan pertama kalinya dalam sejarah Olimpiade atau Paralimpiade setelah peristiwa meninggalnya pesepeda Denmark Knud Enemark Jensen dalam pertandingan tim 100km di Roma 1960.

    "Malam ini adalah perayaan 12 hari olahraga, namun juga merupakan saat yang muram, menyusul peristiwa sangat tragis hari Sabtu (17/9)," kata Craven dalam pembukaan pidatonya.

    "Meninggalnya Bahman Golbarnezhad sangat membekas pada kita semua dan membuat seluruh gerakan Paralimpiade bersatu dalam bela sungkawa," katanya.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Fashion

    Beauty

    Culture